Waspada Penipuan Berkedok Aktivasi IKD Mengatasnamakan Dukcapil
Kemaren siang teman kuliah saya waktu D-3 dulu menghubungi saya lewat telepon biasa. Dia mengatakan bahwa akun WhatsApp nya telah di hack oleh orang yang tidak bertanggung jawab. Pas saya cek ternyata benar. Foto profilnya berubah menjadi foto lelaki berpakaian PNS dengan background foto berwarna biru. Status di profil WhatsApp nya juga berubah menjadi Dukcapil Integritas.
Saya sempat menyarankan beberapa alternatif untuk mengambil alih nomor WhatsApp yang telah di hack tersebut. Salah satunya dengan cara download ulang WhatsApp di Play Store kemudian daftarkan nomor yang lama seperti saat pertama kali menggunakan WhatsApp. Seingat saya WhatsApp akan mengirimkan OTP lewat SMS ke nomor Hp yang di daftarkan barusan.
Tapi belum sempat cara tersebut di coba oleh teman saya, dia kembali melaporkan bahwa dua akun Mobile Banking yang ada di Hp tersebut yakni Brimo dan BSI di hack juga. Dia hanya bisa melihat notifikasi uang keluar yang di kirimkan oleh aplikasi ke email. Dan teman saya sudah tidak punya akses lagi ke aplikasi Mobile Banking tersebut.
Masalah tidak hanya berhenti di situ. Tidak lama kemudian akun Shopee teman saya juga di hack. SPayLater nya membeli pulsa dengan total 1 juta rupiah dan SPinjamnya mencairkan uang 5,6 juta rupiah. Teman saya menyadari hal tersebut ketika ada notifikasi uang masuk di Brimo dan tidak lama kemudian uang tersebut di transfer kembali ke rekening entah milik siapa.
Saya sempat bingung harus melakukan apa. Sebab semua berjalan begitu cepat. Tapi setelah menenangkan diri, saya berusaha mencari tahu punca masalahnya berawal dari mana.
Menurut teman saya, awalnya dia di telepon oleh seorang cewek yang mengatasnamakan Dukcapil. Saat itu teman saya dan istrinya sedang dalam perjalanan ke Pulau Jawa menggunakan bus. Singkat cerita, teman saya di minta menginstall sebuah aplikasi yang katanya adalah IKD (Identitas Kependudukan Digital). Dia yang akan memandu teman saya mendaftar dan mengisi data-data yang di butuhkan.
Entah bagaimana kejadiannya sehingga teman saya kayak terhipnotis sehingga menurut saja tanpa berfikir panjang atau menaruh curiga. Singkat cerita, setelah semua data terisi tiba-tiba WhatsApp teman saya di hack. Foto profil dan status WhatsApp nya berubah. Kemudian Mobile Banking nya di jebol dan terakhir akun Shopee nya melakukan transaksi menggunakan SPayLater dan SPinjam.
Awalnya teman saya mematikan paket datanya supaya data-data yang lain tidak di jebol. Tapi saya bilang percuma sebab aplikasi tersebut tetap berjalan di belakang layar dan telah berhasil mengambil data sensitif seperti password dan juga PIN. Satu-satunya cara yang bisa dilakukan adalah menelpon pihak bank agar memblokir nomor rekening yang telah di jebol. Saya takut nomor rekening tersebut di salah gunakan untuk melakukan pinjaman online. Kalau hal ini terjadi, bisa-bisa teman saya akan di kejar-kejar pinjol padahal orang tidak bertanggung jawab yang melaku pinjaman.
Saya berusaha menguatkan teman saya dan mengatakan bahwa ini adalah ujian. Jadikan ini pelajaran berharga agar di kemudian hari tidak terulang kejadian seperti ini lagi.
Untuk teman-teman yang membaca tulisan ini, harap selalu berhati-hati. Sekarang banyak sekali modus penipuan dengan memanfaatkan teknologi yang sudah semakin canggih. Teknologi itu seperti pisau bermata dua. Sangat berbahaya jika di gunakan oleh orang-orang yang tidak bertanggung jawab.
Kalau saya lihat sekilas, modus operandi penipuan berkedok aktivasi IKD ini rata-data adalah sebagai berikut :
- Mengaku dari Dukcapil : Pelaku akan mengaku sebagai petugas Dukcapil dan menyampaikan informasi bahwa data kependudukan Anda bermasalah atau Anda wajib segera melakukan aktivasi IKD.
- Membagikan Link Palsu : Pelaku akan meminta Anda untuk mengklik tautan (link) tertentu yang diberikan. Tautan ini biasanya adalah tautan palsu (phishing) yang dirancang untuk mencuri data pribadi Anda.
- Meminta Data Pribadi Sensitif : Melalui tautan palsu tersebut atau percakapan langsung, pelaku akan berusaha mendapatkan data pribadi sensitif Anda seperti Nomor Induk Kependudukan (NIK), nama ibu kandung, PIN, kode OTP (One Time Password), password atau informasi perbankan.
- Mengirimkan Aplikasi IKD Palsu : Ada juga modus di mana pelaku mengirimkan file APK atau aplikasi palsu yang jika diunduh dan diinstal, dapat merusak perangkat Anda atau mencuri data.
Hal yang perlu Anda ingat terkait Identitas Kependudukan Digital (IKD) ini adalah :
- Dukcapil tidak pernah melakukan aktivasi IKD melalui pesan WhatsApp, SMS, telepon, atau link yang dikirimkan secara pribadi. Proses aktivasi IKD hanya dapat dilakukan secara langsung di kantor Dinas Dukcapil Kabupaten/Kota Anda dengan di dampingi oleh petugas Dukcapil itu sendiri.
- Dukcapil tidak pernah meminta data pribadi sensitif seperti PIN, kode OTP, password atau data perbankan Anda. Jangan pernah berikan informasi tersebut kepada siapapun, dengan alasan apapun.
- Aplikasi IKD resmi hanya tersedia di toko aplikasi resmi. Play Store untuk Android dan App Store untuk iOS. Jangan pernah mengunduh aplikasi IKD dari link yang dikirimkan oleh pihak tidak dikenal.
Mungkin Anda akan bertanya apa yang harus dilakukan saat menerima telepon atau pesan mencurigakan seperti itu? Beberapa hal di bawah ini perlu Anda lakukan :
- Abaikan : Segera abaikan pesan atau panggilan yang mencurigakan dan jangan klik tautan apapun.
- Jangan Berikan Data : Jangan pernah memberikan data pribadi sensitif Anda kepada siapapun yang mengaku dari Dukcapil melalui saluran komunikasi tidak resmi.
- Verifikasi Informasi : Jika Anda ragu atau ingin memastikan kebenaran informasi, hubungi langsung call center resmi Dukcapil di nomor Halo Dukcapil 1500-537 atau kunjungi kantor Dinas Dukcapil terdekat.
- Hapus dan Blokir : Hapus pesan atau email penipuan dan blokir nomor telepon atau akun media sosial yang mencoba melakukan penipuan.
- Laporkan : Laporkan upaya penipuan ini kepada pihak berwenang atau melalui kanal pengaduan resmi Dukcapil.
Terakhir, senantiasa lah berhati-hati dalam keadaan apapun. Jangan mudah tergoda dan panikan. Tetap tenang dalam kondisi apapun. Semoga kita semua terhindar dari kejadian yang tidak di inginkan. Aamiin!
